Pembuatan Laporan Keuangan Perkebuanan Kelapa Sawit
Wednesday, September 9, 2020
Thursday, June 16, 2016
Akuntansi Perkebunan Kelapa Sawit - Harga Pokok Tanaman Belum Menghasilkan Kelapa Sawit - Tanaman Menghasilkan Kelapa Sawit
Setelah belajar ilmu akuntansi di sekolah dan telah mampu menyusun laporan keuangan standar seperti perusahaan jasa, dagang dan industri, mungkin anda penasaran kalau perusahaan perkebunan kelapa sawit bagaimana yah membuat laporan keuangannya?
Membuat laporan keuangan perusahaan perkebunan kelapa sawit pasti sama saja seperti membuat laporan keuangan perusahaan industri, namun ada perlakuan-perlakuan khusus yang perlu kita ketahui dalam sistem akuntansi perkebunan sehingga laporan yang dihasilkan oleh akunting disajikan ilmiah, wajar, logis sesuai praktek bisnisnya dan tentunya sesuai juga dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Pertama-tama perusahaan (perkebunan kelapa sawit) memulai transaksi keuangannya dengan perizinan-perizinan, pembebasan lahan (okupasi), pembukaan lahan (land clearing) dan pembibitan.
Setelah pembibitan kira-kira sembilan (9) bulan umur bibit diareal khusus pembibitan, akan dipindahkan ke lahan yang lebih luas (tempat permanen pokok sawit ditanam) istilah perkebunan dinamakan "afdeling" atau banyak yang menyebutnya "divisi". Sebagai informasi dalam satu perusahaan terdiri dari beberapa afdeling dan luas satu afdeling biasanya 500 hektar. Dalam 500 hektar ini jumlah pokok kelapa sawit yang bisa ditanami standarnya adalah 136 pokok dikali 500 yaitu sebanyak 68.000 pokok sawit. Kenapa segitu? karena sawitan ada istilah SPH (Satuan Pokok per Hektar). SPH menunjukkan jumlah pokok yang bisa (normal) ditanami dalam satu hektar lahan. SPH biasanya 136. Ada juga perusahaan yang nanamnya lebih rapat-rapat jadi SPH nya bisa lebih dari 136. Jadi kira-kira begitu jika kita ingin menghitung jumlah pokok kelapa sawit dalam satu afdeling atau dalam satu perusahaan. Truss apakah benar-benar pokoknya di hitung di lapangan kalau perusahaannya seluas 1.000.000 hektar? yaa pasti dong. Walau banyak tetap dihitung. Istilahnya disebut Sensus Pokok
Saudara-saudara yang rajin belajar... saat bibit disalurkan ke afdeling (ditanam), cost/per pokok bibit tersebut yaitu semua biaya perawatannya termasuk semua biaya yang dikeluarkan dari butir kecambah menjadi bibit pokok kelapa sawit siap ditanam, accounting harus mencatanya sebagai nilai perolehan tanaman dengan mengkreditkan nilai pembibitan.
Bibit kelapa sawit yang sudah ditanam di afdeling sampai berumur kurang lebih 3 tahun dinamakan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) dan ini dicatat dalam pos Neraca. Besarnya nilai TBM ditentukan oleh besarnya biaya-biaya pembukaan lahan, cost pembibitan, biaya tidak langsung yang dikapitalisir ditambah biaya langsung perawatannya. Selama status dalam perawatan TBM maka biaya-biaya yang dikeluarkan dikapitalisir ke nilai TBM itu sendiri. Ini dinamakan uang keluar yang investasikasn dalam bentuk tanaman.
Pada umur ke empat (4) di afdeling pokok sawit TBM sudah berbuah normal. Pada saat awal periode ini TBM haruslah direklass dan berubah nama menjadi TM (Tanaman Menghasilkan) yang nilainya ditentukan oleh seberapa besar uang diinvestasikan saat tanaman tersebut menjadi TM. Accounting akan mendebetkan TM dan mengkreditkan TBM. Posisi TM akan tampak di Neraca dan amortisasi.
Bagi yang mau diskusi boleh dikunjungi blog saya yaaa..
http://sawitpaulus.blogspot.co.id/2014/07/kursus-les-private-akuntansi-dan.html
Atau baca langsung yu..
Kursus, Private Les Dasar-Dasar Akuntansi dan Akuntansi Pekebunan Kelapa Sawit
Mungkin kendala bagi perusahaan anda saat menyusun Laporan Keuangan Perkebunan Kelapa Sawit dengan benar sesuai Standar tentunya. Bagaimana perlakuan Akuntansi saat kebun dalam pengembangan (Land Clearing). Bagaimana jika sebagian atau seluruhnya sudah memiliki TBM dan TM bahkan sudah mengolah CPO? Kebun juga dari awal sudah memilki bibitan, bagaimana proses pengangkatannya ke TBM? Bagai mana menghitung Harga Pokok Produksi dan Penjualannya? Ini pertanyaan-pertanyaan ini muncul namun sulit untuk mendapatkan referensinya di toko-toko buku. Di sini saya membantu anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Sangat disarankan anda menguasai dasar-dasar ilmu Akuntansi bila ingin menyusun Laporan Keuangan tetapi bagi awam (yang tidak pernah belajar Akuntansi) kita akan terangkan sesuai dengan praktek bisnisnya sehingga secara logis dapat dipahami konsep akuntansinya (pembukuan keuangan)
Bagaimana menentukan Harga Pokok Penjualan CPO? Menentukan HPP CPO anda harus menghitung biaya-biaya dalam bisnis usaha perkebunan kelapa sawit sbb:
- Biaya lansung yaitu biaya panen dan perawatan TM (Tanaman menghasilkan)
- Biaya tidak lansung yaitu GC (General Cost) yang terjadi di estate
- Biaya langsung pabrik yaitu biaya yang terjadi setiap stasiun proses pengolahan
-Biaya tidak langsung pabrik yaitu GC yang terjadi di factory
-Biaya penyusutan aset estate dan factory
-Pembelian barang jadi
-Biaya titip olah
-Rasio biaya olah karena telah terjadi join cost pada saat proses TBS menjadi CPO dan PKO
Subscribe to:
Posts (Atom)